Kamis, 28 Maret 2013

BERITA



TABRAKAN KERETA DI MESIR TEWASKAN 19 ORANG

Tabrakan kereta di Mesir pada Selasa dini hari (15/01) menewaskan 19 orang, lebih 100 orang lainnya mengalami luka-luka.
Dua gerbong dari rangkaian kereta yang membawa para calon peserta wajib militer dari Mesir selatan terlepas dan menabrak dengan kecepatan tinggi kereta barang yang tengah berhenti di Kairo barat daya.
Sedianya kereta ini akan membawa para calon tentara ke satu barak militer di ibukota.
Sejumlah laporan menyebutkan kereta ini membawa 1.300 orang.
Perdana menteri Mesir, Hisham Qandil, sempat mengunjungi lokasi kecelakaan, namun kunjungan ini harus dipersingkat karena ia menghadapi orang-orang yang marah.

Standar Keselamatan

Kantor berita AFP melaporkan masyarakat ingin perdana menteri bertanggung jawab.
Ini adalah kecelakaan terbaru di Mesir dan terjadi hanya beberapa bulan setelah kecelakaan kereta yang menabrak bus di Mesir November lalu dan menewaskan hampir 50 anak.
Kecelakaan ini terjadi karena petugas sinyal yang mengatur perjalanan kereta tertidur.
Menteri perhubungan dan direktur kereta api Mesir dipaksa mengundurkan diri setelah insiden ini.
Para pengamat mengatakan standar keselamatan angkutan jalan dan kereta di Mesir sangat rendah.
Pada 2002 satu rangkaian kereta terbakar menewaskan 373 orang.

Sumber: http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2013/01/130115_kecelakaan_kereta_mesir.shtml
ANALISIS 5W+1H
  1. WHAT (APA) : Kejadian apa yang diceritakan dalam berita diatas?
Berita diatas menceritakan tentang sebuah kecelakaan kereta.
  1. WHERE (DIMANA) : Dimana kecelakaan kereta tersebut terjadi?
Kecelakaan kereta tersebut terjadi di Mesir.
  1. WHEN (KAPAN) : Kapan kecelakaan kereta tersebut terjadi?
Kecelakaan kereta tersebut terjadi pada hari Selasa, 15 Januari 2013.
  1. WHO (SIAPA) : Siapa yang menjadi korban dari kecelakaan kereta tersebut?
Yang menjadi korban dari kecelakaan kereta tersebut adalah para calon wajib militer dari Mesir selatan, yang tewas sebanyak 19 orang dan 100 orang lainnya mengalami luka-luka.
  1. WHY (MENGAPA) : Mengapa kecelakaan kereta tersebut bisa terjadi?
Kecelakaan kereta tersebut terjadi karena petugas sinyal yang mengatur perjalanan kereta tertidur.
  1. HOW (BAGAIMANA) : Bagaimana kronologi kecelakaan tersebut?
Kecelakaan tersebut terjadi saat dua gerbong dari rangkaian kereta yang membawa para calon peserta wajib militer dari Mesir selatan terlepas dan menabrak dengan kecepatan tinggi kereta barang yang tengah berhenti di Kairo barat daya.

Selasa, 26 Maret 2013

Metode Pengumpulan Data


METODE PENGUMPULAN DATA 
Pengertian:


Merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.
Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.  Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya.

Penjelasan ringkas masing-masing teknik
1.  Wawancara
Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian. Dengan kemajuan teknologi informasi seperti saat ini, wawancara bisa saja dilakukan tanpa tatap muka, yakni melalui media telekomunikasi. Pada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah isu atau tema yang diangkat dalam penelitian. Atau, merupakan proses pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang telah diperoleh lewat teknik yang lain sebelumnya.
Karena merupakan proses pembuktian, maka bisa saja hasil wawancara sesuai atau berbeda dengan informasi yang telah diperoleh sebelumnya.

Agar wawancara efektif, maka terdapat berapa tahapan yang harus dilalui, yakni:
1). mengenalkan diri
2). menjelaskan maksud kedatangan
3). menjelaskan materi wawancara
4). mengajukan pertanyaan

     Selain itu, agar informan dapat menyampaikan informasi yang komprehensif sebagaimana diharapkan peneliti, maka berdasarkan pengalaman wawancara yang penulis lakukan terdapat beberapa kiat sebagai berikut:
1). ciptakan suasana wawancara yang kondusif dan tidak tegang
2). cari waktu dan tempat yang telah disepakati dengan informan
3). mulai pertanyaan dari hal-hal sederhana hingga ke yang serius
4).  bersikap hormat dan ramah terhadap informan
5). tidak menyangkal informasi yang diberikan informan
6). tidak menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi yang tidak ada hubungannya dengan  masalah/tema penelitian
7). tidak bersifat menggurui terhadap informan
8). tidak menanyakan hal-hal yang membuat informan tersinggung atau marah
9). sebaiknya dilakukan secara sendiri
10) ucapkan terima kasih setelah wawancara selesai dan minta disediakan waktu lagi jika ada informasi yang belum lengkap.

Terdapat dua jenis wawancara, yakni:
1). Wawancara mendalam (in-depth interview)
          Di mana peneliti menggali informasi secara mendalam dengan cara terlibat langsung dengan kehidupan informan dan bertanya jawab secara bebas tanpa pedoman pertanyaan yang disiapkan sebelumnya sehingga suasananya hidup, dan dilakukan berkali-kali

2). Wawancara terarah (guided interview)
          Di mana peneliti menanyakan kepada informan hal-hal yang telah disiapkan sebelumnya. Berbeda dengan wawancara mendalam, wawancara terarah memiliki kelemahan, yakni suasana tidak hidup, karena peneliti terikat  dengan pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Sering terjadi pewawancara atau peneliti lebih memperhatikan daftar pertanyaan yang diajukan daripada bertatap muka dengan informan, sehingga suasana terasa kaku.

         Dalam praktik sering juga terjadi jawaban informan tidak jelas atau kurang memuaskan. Jika ini terjadi, maka peneliti bisa mengajukan pertanyaan lagi secara lebih spesifik. Selain kurang jelas, ditemui pula informan menjawab “tidak tahu”. 

Menurut Singarimbun dan Sofian Effendi (1989: 198-199), jika terjadi jawaban “tidak tahu”, maka peneliti harus berhati-hati dan tidak lekas-lekas pindah ke pertanyaan lain. Sebab, makna “tidak tahu” mengandung beberapa arti, yaitu:
1) informan memang tidak mengerti pertanyaan peneliti, sehingga untuk menghindari jawaban “tidak mengerti", dia menjawab “tidak tahu”.
2) informan sebenarnya sedang berpikir memberikan jawaban, tetapi karena suasana tidak nyaman dia menjawab “tidak tahu”.
3) pertanyaannya bersifat personal yang mengganggu privasi informan, sehingga jawaban “tidak tahu’ dianggap lebih aman
4) informan memang betul-betul tidak tahu jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Karena itu, jawaban “tidak tahu" merupakan jawaban sebagai data penelitian yang benar dan sungguh yang perlu dipertimbangkan oleh peneliti.
Wawancara Tatap Muka
Beberapa kelebihan wawancara tatap muka antara lain :
  • Bisa membangun hubungan dan memotivasi responden
  • Bisa mengklarifikasi pertanyaan, menjernihkan keraguan, menambah pertanyaan baru
  • Bisa membaca isyarat non verbal
  • Bisa memperoleh data yang banyak
Sementara kekurangannya adalah :
  • Membutuhkan waktu yang lama
  • Biaya besar jika responden yang akan diwawancara berada di beberapa daerah terpisah
  • Responden mungkin meragukan kerahasiaan informasi yang diberikan
  • Pewawancara perlu dilatih
  • Bisa menimbulkan bias pewawancara
  • Responden bias menghentikan wawancara kapanpun
Wawancara via phone
Kelebihan
  • Biaya lebih sedikit dan lebih cepat dari warancara tatap muka
  • Bisa menjangkau daerah geografis yang luas
  • Anomalitas lebih besar dibanding wawancara pribadi (tatap muka)
Kelemahan
  • Isyarat non verbal tidak bisa dibaca
  • Wawancara harus diusahakan singkat
  • Nomor telpon yang tidak terpakai bisa dihubungi, dan nomor yang tidak terdaftar pun dihilangkan dari sampel 
  • 2. Observasi   
  Selain wawancara, observasi juga merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif. Observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan pancaindera, bisa penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu, dan perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Bungin (2007: 115-117) mengemukakan beberapa bentuk observasi, yaitu: 
1) Observasi partisipasi adalah (participant observation) adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan di mana peneliti terlibat dalam keseharian informan.
2) Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan tanpa menggunakan pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan pengamatannya berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan.
3)  Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok tim peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi objek penelitian.
 3. Dokumen
        Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa diperoleh lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat, cenderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk menggali infromasi yang terjadi di masa silam. Peneliti perlu memiliki kepekaan teoretik untuk memaknai semua dokumen tersebut sehingga tidak sekadar barang yang tidak bermakna.
4. Focus Group Discussion
        Metode terakhir untuk mengumpulkan data ialah lewat Diskusi terpusat (Focus Group Discussion), yaitu upaya  menemukan makna sebuah isu oleh sekelompok orang lewat diskusi untuk menghindari diri pemaknaan yang salah oleh seorang peneliti. Misalnya, sekelompok peneliti mendiskusikan hasil UN 2011 di mana nilai rata-rata siswa pada matapelajaran bahasa Indonesia rendah. Untuk menghindari pemaknaan secara subjektif oleh seorang peneliti, maka dibentuk kelompok diskusi terdiri atas beberapa orang peneliti. Dengan beberapa orang mengkaji sebuah isu diharapkan akan diperoleh hasil pemaknaan yang lebih objektif.
5. Angket
Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.
Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran dan penampilan fisik.
Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :
  • Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
  • Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.
  • Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.
6.Metode Kuesioner
§  Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumnya. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, atau daftar pertanyaan tersebut cukup terperinci dan lengkap dan biasanya sudah menyediakan pilihan jawaban (kuesioner tertutup) atau memberikan kesempatan responden menjawab secara bebas (kuesioner terbuka).
§  Penyebaran kuesioner dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti penyerahan kuesioner secara pribadi, melalui surat, dan melalui email. Masing-masing cara ini memiliki kelebihan dan kelemahan, seperti kuesioner yang diserahkan secara pribadi dapat membangun hubungan dan memotivasi respoinden, lebih murah jika pemberiannya dilakukan langsung dalam satu kelompok, respon cukup tinggi. Namun kelemahannya adalah organisasi kemungkinan menolak memberikan waktu perusahaan untuk survey dengan kelompok karyawan yang dikumpulkan untuk tujuan tersebut

Etika dalam Pengumpulan Data
Beberapa isu etis yang harus diperhatikan ketika mengumpulkan data antara lain :
  1. Memperlakukan informasi yang diberikan responden dengan memegang prinsip kerahasiaan dan menjaga pribadi responden merupakan salah satu tanggung jawab peneliti.
  2. Peneliti tidak boleh mengemukakan hal yang tidak benar mengenai sifat penelitian kepada subjek. Dengan demikian, peneliti harus menyampaikan tujuan dari penelitian kepada subjek dengan jelas.
  3. Informasi pribadi atau yang terlihat mencampuri sebaiknya tidak ditanyakan, dan jika hal tersebut mutlak diperlukan untuk penelitian, maka penyampaiannya harus diungkapkan dengan kepekaan yang tinggi kepada responden, dan memberikan alasan spesifik mengapa informasi tersebut dibutuhkan untuk kepentingan penelitian.
  4. Apapun sifat metode pengumpulan data, harga diri dan kehormatan subjek tidak boleh dilanggar
  5. Tidak boleh ada paksaan kepada orang untuk merespon survei dan responden yang tidak mau berpartisipasi tetap harus dihormati.
  6. Dalam study lab, subjek harus diberitahukan sepenuhnya mengenai alasan eksperimen setelah mereka berpartisipasi dalam studi.
  7. Subjek tidak boleh dihadapkan pada situasi yang mengancam mereka, baik secara fisik maupun mental.
  8. Tidak boleh ada penyampaian yang salah atau distorsi dalam melaporkan data yang dikumpulkan selama study.



Senin, 11 Maret 2013

Tugas Lembaga Keuangan Perbankan

LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN

Untuk membahas tentang materi ini, hal terpenting yang sangat berkaitan adalah uang.
Berikut manfaat uang adalah:
-    Sebagai alat ukur
-    Satuan hitung
-    Kekayaan dan kemakmuran

Dalam kehidupan sehari-hari manusia mempunyai pendapatan dan kebutuhan yang beragam. Dan tidak setiap manusia mempunyai pendapatan dan kebutuhan yang sama. Sehingga menimbulkan adanya orang yang kelebihan uang / yang meminjamkan(A) dan yang kekurangan uang/yang di pinjamkan (B).

Untuk mencari solusinya, hal pertama yang penting adalah adanya perkenalan dengan orang dan adanya kepercayaan. Setelah dua faktor itu ada, kita dapat melakukan transaksi tersebut.
Sebagai orang yang berlebihan uang/ yang meminjamkan (A)

Untuk mengalokasikan uang tersebut  agar lebih bermanfaat, dapat di simpan di bank dalam bentuk:
-    Tabungan (i1 )
-    Giro (i1 )
-    Deposito (i1 )
Sebagai orang yang kekurangan uang/ yang di pinjamkan (B)
-    Untuk solusinya B ini dapat meminjam uang ke bank (i2 )
      •    Kredit

Selain bank untuk menjadi perantara atau solusi permasalahan A dan B adalah dengan bertemunya A dan B dalam suatu tempat yang dinamakan pasar modal (i3) .

Di dalam pasar modal terdapat:
-    Saham
adalah suatu surat berharga yang berisi satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan.
    a. Deviden
    adalah pembagian kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki.
    b. Capital gain
      adalah keuntungan yang diperoleh pemegang saham, ketika menjual sahamnya atau dengan kata lain selisih antara harga jual dengan harga beli.

-    Obligasi (hutang)
              Adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak pengakuan hutang atas pinjaman yang diterima oleh penerbit obligasi dari pemberi pinjaman (pemodal).
Ex: pinjam uang 9juta mengembalikan uangnya 10juta. Perbedaannya adalah 10% (i), sehingga 10% tersebut dinamakan diskonto

Sehingga i3 < i2
Mengapa demikian? Pasar modal harus lebih rendah daripada bank, karena apabila di dalam pasar modal lebih rendah daripada bank, A akan banyak membeli saham atau obligasi dalam pasar modal

i1 < i 3